Bagaimana Cara membuang fluoride dari air keran di rumah?

 

Fluoride pada air aman atau berbahaya? Bagaimana Cara Membuangnya?

 

Fluoride pada air telah mengalami peningkatan popularitas dan menarik berbagai kontroversi dalam tahun-tahun terakhir ini. secara fundamental, terdapat beberapa alasan kenapa beberapa otoritas dan institusi menambahkan fluorine ke dalam air minum yang mereka suplai untuk masyarakat umum. 2 alasan utama tersebut adalah untuk membunuh bakteri, dan seperti yang dikatakan oleh beberapa otoritas, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan gigi. 

Ketika sudah dibuktikan secara ilmiah bahwa fluoride dapat membantu membunuh bakteri, tidak demikian halnya dengan klaim yang mengatakan bahwa fluoride dapat membantu mencegah kerusakan gigi. pada faktanya, tak ada studi ilmiah yang telah membuktikan bahwa air yang telah di ditambahkan fluoride ini memiliki efek yang positif terhadap pengurangan kerusakan gigi. Oleh karena itu mengenai bagaimana caranya membuang fluoride dari air minum masih tetap menjadi misteri.

 

Membuang fluoride pada air minum

Studi yang telah dilakukan terhadap fluoride air sebenarnya menunjukkan bahwa hal ini cenderung berbahaya atau beracun ketimbang membawa efek yang baik. Sebuah studi yang dilakukan oleh Fluoride Action Network pada tahun 2014 menyatakan bahwa fluorine bertindak sebagai neurotoxin atau racun bagi saraf. Artikel ini melihat dari bagaimana cara fluorine, sama seperti kotoran lainnya, dapat dieleminasi dari air minum. Terdapat 3 metode sederhana mengenai cara membuang fluorine dari dalam air yaitu melalui reverse osmosis, mengaktifkan alumina defluoridation dan distilasi.

 

3 metode paling umum dalam membuang fluoride dari air

1. Filtrasi Reverse Osmosis

Reverse Osmosis saat ini merupakan metode yang paling umum yang digunakan dalam membuang kandungan zat berbahaya dari dalam air. Selama lebih dari beberapa tahun, sistem ini telah digunakan di banyak rumah sakit untuk memperoleh air yang murni untuk dialisis dan suntikan. Dasar utama dari Reverse Osmosis RO ini adalah purifikasi air melalui sistem semi permeability.

Reverse Osmosis yang juga dikenal sebagai sistem RO, menggunakan membran semi permeable untuk menyaring air. Membran ini memiliki pori yang cukup besar untuk membuat molekul air lewat namun tidak cukup besar untuk membuat molekul lainnya selain air melewati membran ini. molekul lainnya yang dimaksud disini adalah zat apapun yang ada di dalam air, dan termasuk di dalamnya adalah fluoride. Cara kerja dasarnya adalah memfilter kontaminan pada salah satu sisi membran dan meninggalkan hanya air murni pada sisi permeable membran lainnya. Kelemahan utama dari sistem Reverse Osmosis ini adalah bahwasanya ia membuang banyak sekali air untuk mempurifikasi sedikit air yang bisa melewati membran ini dan juga air yang dihasilkan bersifat asam sehingga tampaknya tidak terlalu cocok jika digunakan sebagai air untuk minum sehari-hari. 

 

2. Distilasi air

Distilasi atau proses penyulingan air adalah cara lainnya dalam mereduksi fluoride dari dalam air. Fondasi utama dari distilasi ini adalah bersandar pada  penguapan air yang akan memisahkan air dari zat apapun yang dikandungnya. dalam proses distilasi, air yang tidak murni pertama-tama akan dipanaskan untuk membentuk uap air. air akan menguap pada suhu 100 derajat celsius. Namun hal ini bukanlah kasus pada kebanyakan kotoran ditemukan di dalam air. Kebanyakan kotoran membutuhkan temperatur yang lebih tinggi dibandingkan titik beku air untuk menguap. ketikan air mencapai temparatur ini dan berubah menjadi uap, maka ia akan meninggalkan polutan di belakangnya. Uap ini pada akhirnya akan dingin kembali dan berubah menjadi air dan disimpan. Distilasi efektif tidak hanya untuk membuang fluoride dari dalam air namun juga dapat membunuh bakteri yang mati pada suhu 100 derajat celsius.

 

3. Activated Alumina Defluoridation

Activated Alumina adalah metode lainnya yang memperoleh popularitas dalam membuang fluoride dari dalam air. ketika alumina hydroxida di dehidrasikan pada temperature yang tinggi, ia akan memproduksi activated alumina. activated alumina sangatlah berpori dan ia menempati area dengan permukaan yang sangat besar. Area permukaan yang besar ini melihat bahwa activated alumina memiliki kemampuan daya serap yang besar sekali.

Properti lainnya dari activated alumina termasuk tahan terhadap tekanan thermal. yang paling penting ia tidak membengkak, menciut atau menjadi lunak ketika dibenamkan ke dalam air. Ketika dicampur dengan air yang memiliki fluoride, activated alumina akan membantu memisahkan air dari apapun fluorine dan kotoran dan zat lainnya yang ada di dalam air.

 

Metode lainnya

Ada juga metode lainnya dalam membuang fluorine dari dalam air yang telah dilakukan orang-orang namun metode yang mereka gunakan tersebut tidaklah efektif. salah satu metodenya adalah merebus air. Merebus air itu sendiri tidak mengurangi sedikitpun dari fluorine yang terkandung di dalam air. jikalau ada yang terjadi, maka efek dari merebus air ini adalah sebaliknya, ia akan meningkatkan konsentrasi fluoride yang terkandung di dalam air. Beberapa orang, sebagian kecil orang, percaya bahwa membekukan air dapat membantu membuang fluoride dari dalam air. Membekukan air tidak berefek apapun terhadap kandungan fluoride dari dalam air.  Ia tidak akan meningkatkan level fluoride maupun menurunkannya.

 

Jadi sebaiknya metode seperti apa yang saya harus beli untuk membuang fluoride dari dalam air minum saya?

Terdapat banyak filter komersil yang dapat membantu anda mengurangi level fluoride di dalam air yang anda minum. Dimana sebagiannya efektif, namun tidak semuanya dapat mereduksi level fluoride. Sangatlah penting bagi anda untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap filter komersial yang dijual di toko-toko pemurnian dan penjernihan air untuk mendapatkan hasil terbaik dalam membuang fluoride ini.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan anda mengenai bahaya fluoride.

     

DILARANG MENCOPY PASTE ARTIKEL INI!

SETIAP artikel yang ada pada blog ini ditulis dengan MENGHABISKAN banyak waktu, tenaga dan pikiran dari penulis. SIAPAPUN anda, DILARANG MENGCOPY SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI ARTIKEL INI TANPA IZIN RESMI DARI PENULIS!