Air Reverse Osmosis, Tepatkah Sebagai Air Minum?
Kenapa Air Reverse Osmosis RO itu kurang tepat bagi tubuh anda?
Air reverse osmosis, air yang terlalu bersih hingga tak memiliki kandungan mineral sama sekali.
Air merupakan bahan yang paling penting dalam mempertahankan tubuh yang sehat. kira-kira 70% dari tubuh manusia dewasa terdiri atas air. Pada faktanya, ketika anda merasa sedikit haus, maka tubuh anda kehilangan hampir 1% dari total air keseluruhan pada tubuh anda.
Banyak dari kita yang berasal dari negara berkembang pernah mendengar kata-kata "minumlah sebanyak 8 gelas air perhari" namun sayangnya kita tidak menaruh perhatian lebih pada air jenis apa yang seharusnya kita konsumsi, utamanya dikarenakan efek yang mebahayakan dari hidrasi yang buruk biasanya berlangsung secara perlahan dan kronis.
Dengan laporan kesehatan mengenai "racun yang terkandung di dalam air", konsumen akhirnya meminta ketersediaan air yang paling murni yang bisa mereka dapatkan, dan perusahaan-perusahaan sesegera mungkin mencoba memenuhi permintaan ini. Sebuah metode yang populer terhadap pemurnian air yang sangat dikenal adalah melalui sistem Reverse Osmosis alias RO. Dibalik investasi bersar yang harus anda berikan untuk memasang sistem Reverse Osmosis RO di dalam rumah anda, penemuan-penemuan terbaru ini menjelaskan bukti-bukti baru bahwa mesin reverse osmosis sebetulnya kurang tepat untuk dijadikan sebagai air minum sehari-hari.
Berikut ini fakta-fakta menarik mengenai air yang banyak tidak disadari oleh orang-orang mengenai air Reverse Osmosis alias RO :
- Air adalah pelarut yang terbaik. ya hal ini artinya air mampu melarutkan kotoran, racun-racun, namun ini juga artinya air juga dapat melarutkan mineral dan nutrisi.
- Dehidrasi yang parah dapat mengakibatkan efek yang merusak pada keseluruhan sistem tubuh.
Telah dipercayai secara umum bahwa air minum, "semakin murni semakin bagus". Akan tetapi, hanya karena itu merupakan kepercayaan umum belum tentu hal itu benar. Sistem Reverse Osmosis bekerja dengan membuang semua kandungan apapun dari dalam air termasuk mineral (alias demineralisasi). Sebetulnya mineral-mineral yang terkandung di dalam air sangatlah penting untuk mempertahankan homeostasis (keseimbangan) tubuh anda. minum air yang di demineralisasi seperti pada air reverse osmosis RO ini sebenarnya dapat mengakibatkan bahaya bagi tubuh anda dan dapat mengakibatkan tubuh anda kehilangan mineral-mineral yang penting. Hal ini telah dituliskan dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh WHO (world health organization) yang berjudul " HEALTH RISKS FROM DRINKING DEMINERALISED WATER" (bahayanya mengkonsumsi air yang di demineralisasi alias tidak mengandung mineral sama sekali), anda dapat membaca laporannya disini:
https://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/nutrientschap12.pdf
Tentu saja merupakan suatu hal yang bodoh jika anda minum sembarangan air dari sumber air manapun yang anda temukan tanpa dianalisa terlebih dahulu, di lain pihak pengolahan air yang terlalu berlebihan juga sama buruknya dan bisa berbahaya bagi tubuh.
Apa sebenarnya Reverse Osmosis (alias air RO) itu?
Pendek kata, Reverse Osmosis RO itu adalah suatu sistem pemurnian atau daur ulang air untuk membersihkannya dari segala macam kandungan apapun yang terdapat di dalam air. Sistem ini dilakukan dengan menerapkan tekanan untuk mebalikkan proses dari osmosis. secara ilmiah, osmosis adalah pergerakan dari molekul air melalui membran semi-permeable dalam arah yang akan menyamakan konsentrasi solusi pada kedua sisi.
Untuk memahami konsep ini, bayangkan anda memiliki 2 karakter yang selalu ada bersama-sama. ambil contoh namanya Bobi (sel tubuh anda) dan Robi (air yang anda minum). Bobi memiliki uang rp 100 dan robi memiliki uang rp 200. ketika mereka pergi bersama-sama mereka setuju untuk membagi dua secara adil uang yang mereka punyai, jadi Robi memberikan rp 50 kepada Bobi (osmosis) jadi mereka berdua masing-masing kini memiliki rp 150 secara adi. Dalam situasi ini bobi menjadi gembira karena ia memperoleh uang sebesar rp 50, sama ibaratnya sel tubuh anda yang menyerap mineral.
Pada kasus lain, ambil contoh bobi memiliki uang rp 100 dan robi hanya memiliki uang rp 50. Melalui osmosis, bobi harus memberikan robi rp 25 untuk menyeimbangkan jumlah uang yang mereka miliki hingga masing-masing mendapatkan rp 75. dalam skenario ini, sel di tubuh anda (bobi) kehilangan nutrisi penting terhadap air yang anda minum (robi). hal ini akan menjadi semakin bertambah parah jika air yang anda minum murni dan tidak mengandung mineral sama sekali. jika bobi memiliki rp 100 dan robi memiliki rp 0 (alias tidak punya uang sama sekali), maka melalui osmosis bobi harus memberikan setengah dari jumlah uang yang dimilikinya kepada robi, sehingga uang yang tersisa (alias mineral) pada bobi (sel tubuh anda) hanya tinggal rp 50.
Osmosis merupakan proses yang natural yang terjadi bahkan di luar tubuh, namun ketika anda mulai melihat, minum air yang tidak memiliki kandungan mineral sama sekali bukan merupakan ide terbaik bagi kesehatan anda, ya dan inilah yang terjadi dengan air reverse osmosis alias RO.
Masalah dengan reverse osmosis RO
Secara ilmiah yang telah dibangun mengatakan bahwa reverse osmosis ro merupakan cara yang sangat efisien dalam memurnikan air, namun tak banyak yang memperhatikan fakta bahwa sistem ini juga menghilangkan mineral yang sebetulnya berguna bagi tubuh kita. sistem reverse osmosis dapat memfilter hingga 99% kandungan kalsium dan magnesium yang ada di dalam air, yaitu 2 mineral paling penting agar tubuh anda dapat berfungsi secara optimal.
Untuk mengilustrasikan bahayanya masalah ini, pada tahun 2000 hingga tahun 2002, populasi di negara czech dan slovakia mulai menginstal sistem yang berbasis reverse osmosis pada air keran di rumah mereka. dalam beberapa minggu dan bulan, terdapat laporan bahwa terjadi berbagai macam komplain dari masyarakat bahwa terjadi kelainan yang berhubungan dengan kardiovaskuler, cepat lelah, keram otot dan lemas pada orang-orang yang memasang sistem reverse osmosis alias R.O. ini di rumah mereka. Semua gejala yang disebutkan ini adalah gejala yang menunjukkan kekurangan magnesium yang akut.
Sebuah laporan dari World Health Organization (WHO) menyimpulkan bahwa terdapat resiko dari segi kesehatan yang signifikan terhadap bahanya meminum air yang demineralisasi (alias tidak mengandung mineral) ataupun mengandung mineral dalam kadar rendah (lihat laporannya pada link WHO mengenai air tanpa mineral yang telah diberikan di atas) para peneliti memfokuskan hal ini pada 2 masalah penting yaitu:
1. apa efek samping yang timbul akibat mengkonsumsi air yang tidak mengandung mineral?
2. berapa konsentrasi mineral yang bagus di dalam air yang baik untuk kesehatan tubuh?
Di akhir tahun 1970an, WHO melakukan studi untuk memberikan informasi sehingga mereka dapat menyediakan guidelines terhadap air yang tidak mengandung garam mineral (desalinated water). Laporan final, yang dipublikasikan pada tahun 1980, menyimpulkan bahwa air yang tidak mengandung garam mineral sama sekali memiliki pengaruh yang merugikan pada hewan dan manusia."
Studi lainnya menunjukkan bawah memberikan tambahan nutrisi bagi tubuh hanya melalui makanan saja tidaklah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mineral yang hilang akibat mengkonsumsi air yang demineralisasi (tidak mengandung mineral sama sekali)
Pada kesimpulannya, efek samping dari minum air yang tidak mengandung mineral sama sekali seperti pada air reverse osmosi dan air distilasi / air suling adalah sebagai berikut:
1. Konsumsi air yang rendah kandungan magnesium dan kalsium selama beberapa bulan menjadikan anda rentan terkena gangguan kardiovaskuler dan kelelahan serta keram otot.
2. Terjadi malnutrisi yang diakibatkan air yang tidak mengandung mineral meningkatkan diuresis (pengeluaran urin) rata-rata sebanyak 20%. studi juga menunjukkan peningkatan kehilangan mineral dari tubuh akibat mengkonsumsi air yang tidak mengandung mineral.
3. Minum air yang tidak mengandung mineral terutama sehabis berolahraga dapat memicu hyponatremia, yaitu suatu kondisi dimana sodium di dalam darah sangatlah rendah dan pada tingkat yang membahayakan. itulah sebabnya para ahli merekomendasikan minum air isotonik selama dan setelah berolahraga ketimbang minum air biasa.
4. Studi di berbagai negara di seluruh dunia telah menunjukkan sekitar 50 tahun bahwa air yang rendah kandungan mangnesiumnya meningkatkan maslaah penyakit kardiovaskuler ketimbang air yang kaya akan mangnesium.
5. Makanan yang disajikan menggunakan air yang tidak mengandung mineral ditemukan telah kehilangan 60% dari kandungan mangnesium dan kalsium dan bahkan micro element lainnya.
Karakteristik dari air minum yang optimal
Tadi kita sudah memahami air minum seperti apa yang tidak optimal bagi tubuh kita, sekarang saatnya kita akan membahas air minum yang baik, optimal dan menyehatkan bagi tubuh kita. Seperti apa air minum yang paling bagus untuk tubuh kita itu? berikut ada 5 karakteristik mengenai air minum yang terbaik bagi tubuh manusia.
1. Mengandung mineral
Mineral yang terkandung dalam air yang memang ada secara alami tak hanya meningkatkan kelezatan dari rasa air itu, namun ia juga dapat menyehatkan tubuh serta mengurangi resiko perubahan biokimia yang drastis di dalam tubuh kita. Mengolah air menggunakan terknologi reverse osmosis akan benar-benar merusak keseimbangan ini.
2. Bebas dari kontaminasi
Jenis kontaminasi yang paling umum termasuk mikroorganisme seperti bakteri, virus, macam-macam jamur, tanah, kotoran, logam berat, zat kimia sintetis, agen radiokatif dan zat tambahan seperti fluoride, klorin dan lye. Hal ini satu-satunya kehebatan dari sistem reverse osmosis yaitu membuang zat-zat kontaminasi.
3. Bersifat alkali
Air biasa umumnya memiliki ph netral yaitu ph 7, air ini juga bagus dijadikan air minum harian. Namun dikarenakan ada banyak proses biologis di dalam tubuh kita yang memproduksi hasil sampingan yang bersifat asam, jika anda ingin air dengan kualitas yang lebih baik, maka air alkali seperti kangen water dengan pH 8.5 hingga pH 9.5 merupakan air minum yang bagus untuk diminum setiap hari.
4. Mengandung antioksidan
Penelitian telah menunjukkan bahwa stress oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas dapat berkontribusi terhadap penyakit kronis seperti kanker, diabetes, kardiovascular, neurological dan penyakit paru-paru. Kekuatan dari antioksidan diukur dalam tingkat Oxidation Reduction Potential (ORP). Semakin rendah nilainya (ke arah negatif) maka semakin kuat ORP alias kandungan antioksidannya. Air alkali yang diproses dengan cara ionisasi menggunakan mesin air alkali dapat secara mudah menghasilkan tingkat orp hingga -400 (minus 400an). Antioksidan membantu tubuh anda dalam mendetoksifikasi dan menetralisir efek dari oksidasi radikal bebas.
5. Bersifat micro cluster
Banyak orang yang tidak tahu bahwa air itu sebenarnya ada dalam berbagai ukuran. molekul air disusun atas 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen atau bahasa kimianya h20. namun air itu sendiri memiliki kecenderungan untuk bergabung bersama-sama membentuk cluster-cluster. melalui proses ionsisasi, merupakan suatu hal yang memungkinkan untuk membuat molekul air membentuk kluster-kluster yang lebih kecil. Kluster air yang lebih kecil berjalan melewati tubuh lebih mudah dan membantu tubuh anda dalam proses detoksifikasi.
Sementara air di singapura diproses melalui sistem reverse osmosis melalui newater plants, dan Public Utilities Board (PUB) memineralisasi ulang air tersebut. Hal ini akan membentuk keseimbangan antara purifikasi dan kandungan mineral, dan air dari keran di singapura secara umum aman untuk diminum. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anda dapat menggunakan mesin air alkali untuk meningkatkan kualitas air minum terutama dari segi pH, antioksidan dan ukuran cluster molekulnya.
DILARANG MENCOPY PASTE ARTIKEL INI!
SETIAP artikel yang ada pada blog ini ditulis dengan MENGHABISKAN banyak waktu, tenaga dan pikiran dari penulis. SIAPAPUN ANDA, DILARANG MENGCOPY SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI ARTIKEL INI TANPA IZIN RESMI DARI PENULIS!
Daftar referensi:
Kozisek, F. (2005). Health risks from drinking demineralised water. Nutrients in Drinking Water, 148-163. http://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/nutrientsindw.pdf
Rosborg, I., Kozisek, F., & Ferrrante, M. (2015). Health Effects of Demineralization Drinking Water. In Drinking Water Minerals and Mineral Balance (pp. 119-123). Springer International Publishing. http://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-09593-6_7
Kožíšek, F. (2003). Health significance of drinking water calcium and magnesium. National Institute of Public Health, Prague. http://www.szu.cz/uploads/documents/chzp/voda/pdf/hardness.pdf
Yang, C. Y., Chiu, H. F., Chang, C. C., Wu, T. N., & Sung, F. C. (2002). Association of very low birth weight with calcium levels in drinking water. Environmental research, 89(3), 189-194. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12176002
Comments
Post a Comment